hey
sebut saja nama aku miranti,aku adalah anak ketiga ari 4 saudara,aku bercerita
tentang ibuku yang meninggalkan ku diwaktu kami masiih kecil,disaat akuu masih
kelas 3 sd,waktu itu ibuku ingin pergi bekerja ke malaysa tapi semua orang
melarang nya karna kami yang masih begitu kecil dan masih butuh kasih sayang
seorang ibu,tapi ibuku tetep saja bersikeras untuk bekerja kesana walau papa
sudah ngelarangnya,,kami pun melarang juga,tapi ibu membujuk kami dengan
mainan,jika ibu mempunyai banyak uang ibu akan membelikan kami baju
baru,mainan baru,kaarna ibu masih tetap saja bersikeras untuk pergi akhirnya
papa mengizinkan ibu untuk bekerja kemalaysia.
dan
dari situ lah babak kehidupan kami dimulai,karna kami yang masih kecil
ditinggal ibu, dan kami hanya tinggal bersama papa dan nenek(mama dari
papa)...setelah ibu pergi ke malaysia dan tidak lama papapun pergi kejakarta
untuk bekerja untuk membiayai kehidupan kami,dan kami ditipkan kepada nenek,yaa
nenek lah yang menjaga kami dari kecil sampai kamu tumbuh jadi dewasa,karna
mama meninggalkan kami dan papa harus bekerja untuk menafkahi kami...
setelah ibuku di malysia ibuku tidak pernah menghubungi kami,memberi kabar kepada
kami,dan beberapa bulan kemudaian kami mendapat kabar bahwa ibuku sudah menikah
lagi disana,karna kami masih begitu kecil dan polos kami belum terlalu mengerti
itu semua, terus nenek bilang,sudahlah cucuku,biarka mama kalian pergi dengan
orang lain,karna kalian masih mempunyai nenek dan papa yang sayang sama
kalian...
sekarangMungkin mudah untuk kalian melihat
hidupku dari kaca mata kalian,semua yang ku inginkan dapat terpenuhi,ya mungkin
itulah yang slalu aku perlihatkan kepada orang-orang diluar sana,indahnya
hidupku,bahagianya diriku,namun tak ada yang mengerti aku selama ini,semua
hanya melihat bahagiaku saja,melihat aku kuat tanpa tau betapa rapuhnya aku.
Bertahun tahun aku menahan
ini,membiarkan rasa benci itu tumbuh besar kepada mamaku,yang telah aku anggap
menghancurkan hidupku,pantas kah surga dikaki
seorang ibu yang meninggalkan anaknya dan dirawat oleh nenek yang sudah
tua,durhakah kami jika kami membencimu maa,membiarkan ku dalam kesepian yang teramat sakit aku
rasakan,disaat teman-teman seusiaku bejalan-jalan dengan orangtua nya,aku hanya
bisa menatapnya dari jauh,dan berharap suatu saat itu terjadi kepadaku,tapi aku
tau,itu semua hanyalah mimpi yang tidak pernah menjadi kenyataan.
Namun aku bahagia,karna aku memiliki bidadari
cantik yang istimewa dihatiku,seperti yang aku ceritakan di awal,dia adalah
nenekku,mama dari papaku,dialah yang menggantikan peran ibuku,yang
merawatku,hingga aku tumbuh menjadi dewasa seperti ini,namun bahagia itu juga
sementara,wanita teristimewa itu mengalami kecalakaan,dia terpeleset karna
menginjak daun kelapa,dan langsung terhentak,dan kakinya pun patah,dan tidak
bisa berjalan lagi,sudah berobat kesana kesini,namun tak juga kunjung
sembuh,mungkin juga karna factor usia,tulangnya tak sebagus tulang kita yang
masih muda,karna usianya pada saat itu 100th,kakinya yang biasa
berjalan kemana dia mau,sekarang tidak bisa lagi,yang bisa dilakukannya
hanyalah duduk terpaku dikursi roda,setalah 3th lamanya tidak bisa
berjalan,beliau memintaku untuk membelikan sebuah tongkat,mungkin karena nenek
bosan atau lelah duduk terus dikursi roda,dan supaya nenek bisa berlatih
berjalan keluar,supaya bisa menghirup udara pagi sambil berjalan-jalan.dan
akhirnya saya pun membelikan nenek sebuah tongkat,beliau sangat senang,karna
bisa berjalan lagi walaupun dengan bantuan tongkat.
Untung
tak dapat diraih,malang tak dapat ditolak,namun kebahagian itu hanya sebentar
dirasakan nenek,tepatnya pada tanggal 10 januari 2014,bidadari teristimewa itu
pergi meninggalkan kami semua,saat itu tak lagi kudengar suara lembutnya
memanggil namaku,dan juga nada marahnya disaat aku berbuat kesalahan,tak ada
yang bisa aku ajak lagi berjalan setiap pagi,yang kulihat hanyalah nenek
terbujur kaku tak berdaya,hidungnya tertutup kapas,dan badannya di diselimuti
kain putih yang disebut kain kafan,suara tangis tak hentinya keluar,dan didalam
hati aku berkata,oh tuhan, mengapa secepat ini kau mengambil orang yang aku
sayangi,orang yang berarti dihidupku,tak puaskah melihat penderitaan kami
selama ini,ditinggal ibu demi pria lain,sekarang kami sudah bahagia dengan
nenek yang menggantikan peran ibu,tapi kenapa bahagia itu engkau ambil lagi
dari kami,apakah kami tidak berhak untuk bahagia.
kenapa dalam sekejap engkau ambil
kebahagiaan itu,kau ganti dengan luka yang begitu dalam,belum sempat kami membahgiakannya,menuruti
segala keinginannya,dan membalas semua kebaikannya,engkau terlalu cepat
memanggilnya tuhan,tapi mungkin ini memang sudah takdir kami,kami harus sabar
dan ikhlas melewati ini semua,setelah nenek meninggal,papa mengajak aku ikut
dengannya pergi ke ibu kota,karna papa ingin berkumpul dengan
anak-anaknya,setelah aku ikut ke Jakarta,aku di masukkan kuliah di universitas
pamulang.
aku bersyukur memiliki papa seperti
papaku,aku sangat menyayanginya,papaku memang bukan superhero hebat,juga
bukanlah orang jutawan yang kaya raya,tapi dia adalah papaku,papa yang
merawatku sejak kecil,mengajariku mengenai banyak hal,mendidikku dengan hal hal
baik,tidak pernah menunjukkan hal yang tidak baik dihadapanku,karena dialah
papa terbaik bagiku,dialah yang biasa aku panggil papa dirumah,papa yang
menjadi guru dalam segala hal,apapun panggilannya,baik itu papa,ayah,daddy atau
apapun itu dan dimanapun itu,tetap memiliki arti yang sama,yaitu seorang laki laki yang akan slalu tetap tegar
demi anak-anaknya,dan dialah yang terhebat,meskipun dia bukan seorang yang
nomor satu dinegri ini,dan dia bukanlah siapa-siapa ,dialah hanyalah sesorang yang
menakjubkan,dan nomor satu dihatiku,yang aku merasa sangat beruntung
memilikinya,dialah ayahku yang hebat dan
tidak ada gantinya.
Trimakasih
ya Allah karena aku mempunyai papa terhebat,dan masih bisa bersama papa sampai
saat ini,yang slalu ada disaat aku butuh papa,yang aku ceriakan ini hanyalah
sebagian kecil dari kebaikan dan ketulusan hati seorang papa,semua kisah
kehidupanku tidak akan cukup jika aku tulis disini,tulisan ini hanyalah
sebagian dari ungkapanku untuknya,karena sebanyak apapun kata yang ada,tidak
akan cukup untuk mewakili perasaan ini,
Terimakasih
pa,sudah menjadi papa terbaik untuk anak-anakmu,papa yang membuat kami
percaya,bahwa tidak semua laki-laki didunia ini menyebalkan,tidak setia,mungkin
kita sering mendengar bahwa laki laki itu brengsek.tidak baik dan suka
menyakiti wanita,tapi percayalah bahwa laki laki tidak sejahat itu,dia baik,dia
melindungi kita jika ada yang berniat jahat dan dia penyayang.
Papa,semoga
aku bisa jadi anak yang kau banggakan,aku janji bila nanti papa sudah tua,aku
tidak akan meninggalkan papa,aku akan merawat papa dengan penuh kasih sayang
dan perhatian,seperti papa merawat aku diwaktu kecil,aku minta maaf pa,mungkin
sekarang aku belum bisa membahagiakan papa,sering buat papa marah. Memang marah
papa membuat aku kesal,tapi kecewamu membuat aku menyesal.
Teman-teman seperti apapun kondisi
ayah kita,seperti apapun keadaan nya,jangan pernah malu,harusnya kita
bangga,karena itu adalah ayah terhebat buat kita dan keluarga,dia memang tidak
sempurna,dia juga tidak malaikat,tapi dia terhebat.
Pa,panjang umur ya,sehat selalu,hingga
aku bisa membahagiakan papa,trimakasih pa,untuk cinta dan kasih sayangnya
selama ini,aku benar-benar bangga dengan papa,LOVE YOU Pa,tetaplah jadi yang
terbaik di hati anak-anakmu pa….